Tak terasa kita sekarang sudah mulai memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh pengampunan dan penuh keberkahan. Bulan ini juga semua pemeluk agama islam mulai menunaikan ibadah puasa tanpa makan dan minum kurang lebih selama 12 jam, tak sedikit juga yang memanfaatkan situasi ini untuk mencari peluang untuk menambah rezeki.
Selama bulan Ramadhan, pasti kamu menemukan bahwa penjual makanan di pinggir jalan lebih banyak. Bahkan untuk beberapa daerah bahkan menyediakan sebuah tempat khusus yang mengadakan festival takjil, jadi untuk mereka yang ingin mencari takjil sudah tahu harus pergi kemana. Itu lah sebabnya mengapa bulan ramadhan juga mendapat julukan sebagai bulan penuh berkah karena menjadi peluang bagi mereka para penjual maupun bukan.
Semua sektor usaha dari makanan, pakaian hingga lainnya merasakan sendiri peningkatan angka penjualan yang lebih signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya budaya “THR” Tunjangan Hari Raya yang pelaku usaha atau sebuah perusahaan berikan kepada para pekerjanya dan saat hari raya tiba, budaya ‘saling berbagi’ untuk menyenangkan hati orang lain juga masih terus berlangsung.
Sebenarnya apa sih THR itu?
Pengertian THR
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah pendapatan non-upah yang wajib pemberi kerja berikan kepada pekerjanya atau karyawannya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. THR ini wajib mereka dapatkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.
di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan dasar hukum THR melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan N0.6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi pekerja atau buruh di Perusahaan atau usaha (Permenaker 6/2016). Peraturan ini terdiri dari 13 pasal yang mulai berlaku saat menjadi undang-undang pada tanggal 8 Maret 2016.
Tapi asal muasalnya gimana ya?
Sejarah THR
Penasaran gak sih gimana awal tradisi THR ini berlangsung? Yuk intip sejarahnya.
- Tahun 1951
Perdana Menteri Soekiman memberikan tunjangan kepada Pamong Pradja (saat ini PNS) berupa uang persekot (pinjaman awal) dengan tujuan agar dapat mendorong kesejahteraan lebih cepat. Uang persekot akan kembali ke negara dalam bentuk pemotongan gaji pada bulan berikutnya.
- Tahun 1952
Kaum pekerja atau buruh protes dan menuntut pemerintah untuk memberikan tunjangan yang sama seperti pekerja Pamong Pradja.
- Tahun 1954
Perjuangan para karyawan swasta sampai kepada pemerintah, melalui Menteri Perburuhan Indonesia surat edaran tentang Hadiah Lebaran mulai dihimbau pada setiap perusahaan untuk para pekerjanya sebesar seperdua-belas dari upah.
- Tahun 1961
Surat edaran yang semula bersifat himbauan, berubah menjadi peraturan menteri yang mewajibkan perusahaan untuk memberikan ‘hadiah lebaran’ kepada pekerja minimal 3 bulan bekerja
- Tahun 1994
Menteri Ketenagakerjaan mengeluarkan peraturan menteri. Peraturan ini mengubah istilah “Hadiah Lebaran” menjadi “Tunjangan Hari Raya” atau THR yang kita kenal sampai sekarang.
- Tahun 2016
Aturan pemberian THR direvisi melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2016. Kini aturan pemberian THR diberikan kepada pekerja dengan minimal 1 bulan kerja yang dihitung secara proporsional.
Semenjak itulah aturan THR kini semakin jelas dan setiap tahun para pekerja mendapatkan THR, biasanya aturan THR terhitung 1x gaji untuk pekerja yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun, untuk mereka yang bekerja dibawah 1 tahun maka THR akan dihitung secara prorata.
Dengan pemberian THR ini akhirnya hampir semua orang menggunakan uang mereka untuk keperluan selama bulan ramadhan, karena di bulan ramadhan ini biasanya pengeluaran mereka lebih banyak dari biasanya. Bulan ramadhan ini juga dijadikan sebagai ajang saling memberi kepada satu sama lain, untuk para sanak saudara dan teman biasanya diberikan makanan kecil seperti biskuit, sirup dan kebutuhan lainnya.
Tapi, tahukah kamu hari raya idul fitri ini juga sangat dinanti oleh anak-anak kecil lho! Karena biasanya mereka mendapatkan uang THR juga dari mereka yang lebih tua. THR untuk anak kecil ini banyak jenisnya lho! Apa aja ya?
11 Rekomendasi THR untuk Anak
1. Makanan Ringan
Kamu bisa membeli jajanan ringan untuk anak-anak. Kamu bisa membuat budget sendiri, misal satu kemasan plastik berisi jajanan Rp.5000 yang kamu bagikan untuk anak-anak kecil yang datang saat bersilaturahmi nanti saat hari raya lebaran.
2. Tempat Makanan/Minuman
Barang ini juga bisa kamu jadikan bingkisan untuk dibagikan kepada anak-anak, apalagi barang satu ini juga pasti akan sangat bermanfaat karena dapat jadi tempat bekal mereka sekolah.
3. Alat Tulis
Pensil dan pulpen adalah alat tulis yang tidak lepas dari anak usia sekolahan. Oleh karena itu, alat-alat ini pun akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berkesan untuk anak-anak.
4. Celengan
Berbeda dari sebelumnya kamu bisa memberikan mereka uang beserta celengannya. Dengan ini kamu akan sekaligus memfasilitasi dan mendukung mereka untuk menabung sejak usia dini untuk dapat membeli apa yang mereka inginkan.
5. Voucher Belajar
Selain memberikan THR berupa hadiah makanan, benda, atau uang, kamu juga bisa menghadiahkan voucher belajar bahasa asing, lho. Terutama untuk saudara-saudara yang sudah menginjak remaja yang tidak lagi tertarik dengan hadiah-hadiah kecil.
6. Pensil Warna / Krayon
Bagi anak-anak yang senang menggambar, kamu bisa mengikat uangnya di pensil warna atau krayon. Selain menambah uang jajan mereka, kamu juga secara tidak langsung mendukung hobi dan membantu mereka meningkatkan kreativitasnya.
7. Permen
Tidak ada anak yang tidak menyukai permen. Rasa manis dari berbagai rasa buah dan warna yang menarik adalah faktor utama kenapa permen digemari.
8. Mainan
Bermain adalah hal yang tidak lepas dari anak-anak, terutama di usia sekolah TK dan Sekolah Dasar. Oleh karena itu, memberikan mainan sebagai hadiah bersama uang THR tentu saja akan jadi hal yang sangat berkesan buat mereka.
9. Aksesoris
Kamu punya banyak keponakan dan sepupu perempuan? Anak perempuan biasanya menyukai aksesoris terutama yang menurut mereka lucu dan manis. Kamu bisa banget menyelipkan uang THR bersama dengan aksesoris seperti jepitan atau bandana untuk mereka.
10. Oleh-oleh
Bagi para perantau yang akan melakukan mudik lebaran ke kampung halaman, kamu juga bisa menyisipkan THR pada oleh-oleh, lho. Hanya saja jika oleh-olehnya berupa aksesoris, kamu mungkin tidak bisa memberikannya kepada anak balita.
11. Uang
Jika kamu tidak ingin ribet, maka kamu bisa hanya memberikan THR berupa uang. Uang yang kamu berikan bisa kamu masukkan kedalam amplop lebaran agar lebih menarik perhatian si anak-anak.
Kesimpulannya, untuk memberikan THR pada anak-anak ada banyak pilihannya. Jika kamu ingin memberikan THR berupa barang, maka kamu bisa sisipkan hangtag atau stiker yang bertemakan lebaran agar nuansa hari raya tetap terasa untuk mereka. Namun, jika kamu ingin sesuatu yang simple dan mudah maka kamu bisa memberikan uang, biasanya orang-orang akan menukar uang baru yang masih bagus dan dipecah dengan jumlah mata uang yang lebih kecil.
Jika kamu membutuhkan aksesoris untuk hari raya idul fitri, kamu bisa langsung mengunjungi laman shopee: printlagi atau tokopedia: printlagi ya.