Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak kegiatan yang aksesnya lebih mudah secara online, salah satunya berbelanja kebutuhan. Dari kebutuhan sandang, hingga pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari pun hanya membutuhkan handphone saja. Masyarakat tentu menyambut hal ini dengan bahagia, karena hal ini jelas jauh lebih efektif. Sayangnya, untuk beberapa pedagang hal ini menjadi tantangan baru bagi mereka, terutama mereka yang menjual bararang secara offline atau dengan kata lain berdagang langsung di pasaran karena sulit bagi mereka untuk bersaing. Lantas, apa penyebab mereka sulit bersaing?
SULITNYA BERSAING ONLINE UNTUK UMKM
UMKM mengalami sedikit kesulitan untuk bersaing secara online, bukan karena mereka tidak mengerti cara mengoperasikan aplikasi e-commerce. Namun, mereka kesulitan karena tidak hanya bersaing dengan pedagang lokal. Namun, juga pedagang dari luar negeri yang menjual harganya jauh lebih murah ketimbang produk asli dari dalam negeri. Tentu, sebagian masyarakat tidak memikirkan “dari mana barang itu berasal”. Mereka lebih memikirkan “fungsi dan harga”, sehingga mereka memilih produk luar dan memilih transaksi online, daripada membeli produk lokal.
Namun, tahukah kamu selain memiliki sisi positif, transaksi online juga memiliki sisi negatif?
SISI NEGATIF PENJUALAN ONLINE
Meskipun proses transaksi jual-beli jauh lebih mudah, hal ini justru jadi peluang oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan ‘penipuan’. Tidak sedikit pembeli yang tertipu ketika belanja online. Mulai dari barang yang kualitasnya jelek, tidak sesuai foto, hingga mereka yang menipu dengan produk lain (memesan sepatu, yang datang justru sandal jepit). Bahkan, tak sedikit kasus kurir paket yang membawa kabur pesanan sehingga menjadi kerugian di kedua belah pihak.
Dari kejadian tersebut, sebagian masyarakat menjadi trauma untuk berbelanja online, sehingga mereka tetap memilih berbelanja offline demi kualitas baik sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Mengikuti perkembangan zaman dengan berbelanja online memang sudah sepatutnya berlaku. Namun, tetap aktif berjualan secara offline juga tidak ada salahnya, karena berjualan di kedua sektor tersebut sudah memiliki target pasarnya masing-masing.
Oleh sebab itu, menjual offline masih sangat dapat berpengaruh selagi terus melakukan marketing yang baik dan benar.
Nah, sekarang bagaimana caranya agar berjualan offline bisa berjalan efektif?
5 TIPS MENJUAL PRODUK SECARA OFFLINE JADI EFEKTIF
Buat Mereka Mengetahui Lokasi Berjualan
Kamu bisa mencetak banner/spanduk dengan ukuran besar agar para pejalan kaki, maupun pengguna kendaraan bisa menyadari atau melihat nama tokomu, sehingga namanya tidak lagi asing di telinga mereka.
Jika kamu beruntung, ia akan menyebut nama tokomu pada keluarga atau teman mereka yang sedang mencari sebuah produk.
Contoh: Kamu membuka toko ATK dengan nama “Ivo Fotokopi”, ada seorang putri yang bertanya pada ayahnya toko ia bisa membeli spidol, Ayahnya akan menyebut tokomu karena sering melewatinya sepulang kerja.
Menyebarkan Brosur
Cara konvensional ini masih jadi pilihan sebagian pebisnis. Setidaknya, lingkungan sekitar tempat kamu berjualan bisa mengetahui keberadaan bisnismu dari brosur yang tersebar dan mereka tahu apa yang kamu jual tanpa perlu mengunjunginya lebih dulu. Bahkan, Brosur itu bisa mereka simpan atau sebar kembali ke kerabat mereka.
Branding Produk
Pastikan pada setiap kemasan produkmu, terdapat logo dari produkmu,baik berupa sticker, hang tag ataupun paper bag. Hal ini berguna, agar mereka yang menikmati atau menggunakan produkmu bisa mengingat dengan baik dan terekam pada otak mereka bagaimana warna, logo, dan font dari produkmu.
Ikut Serta Kegiatan
Kamu bisa mendaftar di berbagai kegiatan seperti bazar kampus, pasar malam, bazar pensi sekolah ataupun bazar lainnya. Hal ini berguna untuk menarik pelanggan baru di luar tempat kamu biasa berjualan.
Memberikan Promo Menarik
Kamu bisa mencetak poster ukuran besar untuk ditempel pada kaca/tembok toko offline atau mencetak roll up banner untuk diletakkan pada bagian depan tokomu yang berisi promo menarik produkmu (e.g: buy2 get1). Dengan begitu beberapa orang akan tertarik untuk mengunjungi tokomu dan membeli produk dengan memanfaatkan promo yang kamu tawarkan.
Jika semua langkah itu sudah berlaku, maka kamu juga bisa memulai multichannel promosi atau lintas promosi dari media offline ke online ataupun sebaliknya. Dengan begitu orang yang mengetahui produkmu dapat terus bertambah dan berpengaruh pada angka penjualan. Selain itu, produkmu juga dapat terjamin bisa bertahan, karena dapat menjangkau dengan baik konsumen yang menikmati berbelanja offline, maupun online.